Supply Use Table
Seharusnya, hari ini saya mensubmit soal untuk ujian IO, SUT dan Nesparnas. Tapi entah kenapa sampai detik ini belum ada chemistry ke arah itu. Terus, saya teringat untuk memposting sesuatu di blog ini. Supaya saya ada chemistry dengan pembuatan soal itu, kenapa tidak saya bahas saja sekalian sedikit cerita tentang bagian kecil dari kuliah itu, Supply and Use Table atau Tabel Penyediaan dan Penggunaan.
Sebenarnya tema SUT ini pernah saya bahas beberapa tahun yang lalu disini, jadi ini cuma perluasannya saja. Apa ya istilahnya? Menggali lebih dalam mungkin ya...
Oke, pengetahuan dasarnya dulu ya.. Yang namanya SUT itu terdiri dari dua tabel, yaitu Tabel Supply dan Tabel Use. Supply Table, yang menggambarkan penyediaan barang dan jasa dalam perekonomian. Barang dan jasa dicatat pada baris yang dikelompokkan sebagai komoditi. Pada sisi kolom menjelaskan produksi dari ‘industri’ berupa komoditi barang dan jasa. Use Table: menggambarkan pengeluaran konsumsi untuk ‘industri’ dan final demand terhadap komoditi barang dan jasa. Pada sisi baris mencakup komoditi-komoditi dan pada kolom menunjukkan pengeluaran ‘industri’ dan final demand. Pada use table terdapat pula susunan input primer. Bagi yang belum tau input primer itu apa, silakan baca lagi SNN dan IO-nya. Input primer itu terdiri dari balas jasa faktor produksi.
Gambar tabel SUT itu kira-kira seperti begini:
SUT sebenarnya masuk ke dalam neraca lainnya. Jadi di dalam dunia per"neraca"an itu, sebenarnya ada 3 neraca besar, yaitu Neraca Barang dan Jasa (the goods and services account), Rangkaian Neraca (sequence accounts), Neraca lain dalam SNA (other accounts of the SNA). Nah, kalau kita biasa dengan PDB, itu sebenarnya adalah neraca berjalan (current account) yang masuk di dalam rangkaian neraca (sequence accounts) bersama-sama dengan neraca akumulasi dan neraca akhir tahun (balance sheet). SUT sendiri masuk di dalam other accounts of the SNA.
SUT mencatat bagaimana penyediaan barang dan jasa yang berasal dari produksi domestik dan impor serta bagaimana penyediaan dialokasi untuk memenuhi permintaan antara, permintaan akhir, dan ekspor. Tabel ini terkait dengan penyusunan neraca produksi dan neraca pendapatan untuk industri, di mana datanya diperoleh dari sensus atau survei industri.
Kegunaan SUT
Pertama, kegunaannya adalah untuk untuk menjabarkan tabel input-output. SUT menyediakan kerangka kerja akutansi dalam menyusun neraca nasional, di mana total penyediaan dan penggunaan harus diseimbangkan satu dengan yang lainnya secara sistematis. Tabel penyediaan dan penggunaan juga menyediakan informasi dasar yang rinci guna menyusun tabel input-ouput, yang dapat digunakan untuk tujuan analisis ekonomi dan proyeksi. Yang kedua, SUT juga digunakan sebagai alat kompilasi, karena mempunyai fasilitas kerangka kerja yang menyeluruh (data checking/reconciliation; gap filling). SUT mengidentifikasi ketidakkonsistenan sumber data dasar, menginformasikan perbedaan dalam penghitungan sebagai dasar untuk estimasi gap filling, cross-check dan rekonsiliasi untuk meningkatkan konsistensi dan kelengkapan estimasi, sebagai dasar benchmarking penyusunan neraca nasional
Keseimbangan SUT
Mengikuti prisip neraca, maka SUT harus seimbang. Maksudnya antara kedua tabel tersebut terdapat keseimbangan. Total input harus sama dengan total output (it's so 'neraca'!). Kira-kira gambar keseimbangannya itu seperti ini :
Oke, mudah-mudahan gambar di atas bisa memberikan framework 'neraca' nya itu ya.
Apa lagi ya? Oh iya, data yang dikumpulkan untuk dikompilasi dalam SUT itu harus diperhatikan lho. Karena prinsip neraca lainnya adalah segala sesuatunya itu diukur dalam ukuran currency atau uang, maka output dan input (yang masih dalam quantity), harus dikalikan dengan harganya. Nah, masalahnya, harga itu ada macam-macam.
Valuasi SUT
Setidaknya ada tiga harga yang harus kita tahu di neraca. Pertama harga dasar (basic price), harga ini tidak mencakup TTM (Trade and Transport Margin/ Margin perdagangan dan biaya angkutan) dan pajak dan subsisi neto atas produk (taxes and subsidies on product), Kedua, harga produsen yang tidak mencakup TTM, tapi termasuk pajak dan subsisi neto atas produk (taxes and subsidies on product) dan yang dapat dikurangi dari VAT (Value Added Tax / PPN inclusive of non-deductible). Ketiga, harga pembeli. Nah ini adalah harga mencakup TTM, pajak dan subsisi neto atas produk (taxes and subsidies on product) dan yang dapat dikurangi dari VAT (inclusive of non-deductible VAT)
Use table menggunakan harga pembeli, sedangkan supply table menggunakan harga dasar. Nah ini tantangannya.. memisahkan TTM itu tidak mudah lho.
Persamaan SUT
Masih mengikuti prinsip neraca, persamaan SUT pun demikian.
Total Output = Total Input
dimana :
Total Output = Output + Impor
Total Input = Intermediate Consumption + Konsumsi akhir + PMTB + Perubahan inventori + Ekspor
Coba deh perhatikan, total input itu mirip apa? Yup! Itu adalah PDB menurut penggunaan. Artinya, SUT bisa digunakan untuk mengecek PDB Penggunaan yang sudah dibuat.
Ya, kira-kira begitulah a little thing called Supply and Use Table. Nanti kalau saya ada galian yang lebih dalam lagi, akan saya sampaikan he he he..
Sebenarnya, sepintas kalau dilihat SUT itu mirip dengan Tabel Input Output. Bedanya, kalau matriks di IO (kuadran 1) itu square, sedangkan di SUT tidak square. Kalau di SUT valuasi nilainya menggunakan dua harga, yaitu harga dasar (supply table) dan harga pembeli (use table), maka di IO transaksinya itu dinilai dari harga produsen dan harga pembeli. Yang paling khas adalah beda baris dan kolom. Bila di IO baris dan kolom menjelaskan hal yang sama (sektor), di SUT baris menjelaskan komoditi, kolom menjelaskan industri.
Ya, kira-kira begitulah a little thing called Supply and Use Table. Nanti kalau saya ada galian yang lebih dalam lagi, akan saya sampaikan he he he..
***
Penulis: Monika
Supply Use Table
Reviewed by Monika
on
Februari 11, 2014
Rating: 5