Perubahan Struktur Ekonomi di Jawa Barat

Oleh : Monika

Sejujurnya, saya membuat tulisan berikut ini sekitar enam tahun lalu. Jadi tidak heran kalau data yang digunakan sudah sangat lama. Tapi saya pikir, esensi yang terdapat didalamnya tetap relevan. Tulisan ini merupakan ide sederhana mengenai perubahan struktur ekonomi Jawa Barat dengan teknik yang sedikit berbeda, memanfaatkan keberadaan tabel input output Jawa Barat yang pertama dan paling terakhir.

Struktur perekonomian di suatu daerah dapat dilihat dari sektor-sektor ekonomi yang membentuknya. Ada 9 sektor yang sudah sering digunakan dalam melihat bagaiman perilaku ekonomi di suatu daerah berjalan, dari pertanian, pertambangan, industri sampai ke sektor jasa.Jawa Barat memiliki struktur ekonomi yang mengalami perubahan dari tahun ke tahun.


Awalnya perekonomian Jawa Barat ditopang dari sektor pertanian yang memberikan kontribusi terhadap PDRB lebih dari dua puluh persen pada dekade 70-an dan 80-an. Sejalan dengan adanya arus investasi yang masuk ke Jawa Barat, terjadi beberapa perubahan dalam struktur perekonomian Jawa Barat.

Perubahan yang terjadi dalam perekonomian Jawa Barat ini dapat terlihat dengan meningkatnya kontribusi sektor industri terhadap nilai PDRB Propinsi Jawa Barat yang kini berada pada kisaran tiga puluh persen dari total PDRB-nya.

Dengan adanya perubahan dalam komposisi sektor perekonomian terhadap pembentukan PDRB terbuka kemungkinan bahwa perubahan-perubahan ini merupakan indikasi adanya perubahan stuktur perekonomian, namun diperlukan analisis yang lebih dalam untuk mengetahui apakah keadaan ini hanya merupakan sympton (gejala sementara) atau bukan.

Penelitian ini menggunakan analisis tabel input output untuk melihat sektor (sub sektor) mana saja yang mengalami perubahan terbesar baik dalam struktur produksi maupun distribusi outputnya. Model input output digunakan karena dianggap mampu menjelaskan perubahan struktur perekonomian secara lebih detail dan bisa mengukur perubahan-perubahan yang terjadi.

Ada dua tabel input output yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu tabel input output jawa barat tahun 1988 yang merupakan tabel input output pertama yang diterbitkan oleh BPS Jawa Barat dan tabel input output jawa barat tahun 2003 yang merupakan tabel input output terakhir yang bisa digunakan. Untuk menghilangkan efek harga, kedua tabel input output tersebut dilakukan penyesuaian dengan menggunakan IHPB tahun 2000, sehingga diperoleh tabel input output tahun 1988 dan 2003 atas dasar harga tahun 2000. Jumlah sektor yang digunakan pun disamakan menjadi 24 sektor.

Metode yang digunakan adalah metode biproporsional yang bisa melihat perubahan baik dari sisi demand maupun supply. Hasil dari penelitian ini antara lain :

Sektor yang paling besar mengalami perubahan dalam struktur produksi dan distribusi outputnya adalah sektor industri logam dasar dan barang dari logam dan sektor industri barang lainnya dengan kontribusi terhadap perubahan struktur perekonomian secara keseluruhan sebesar 29,18 persen dan 14,89 persen (pola prospective). Sedangkan untuk pola retrospective, kontribusi terbesar terhadap perubahan struktur perekonomian disumbang oleh sektor industri barang lainnya sebesar 19,42 persen dan sektor industri kimia, barang kimia, karet dan plastik sebesar 13,45 persen.

Analisis kemudian dikembangkan lagi dengan melihat variasi kolom dan baris yang menunjukkan perubahan sektor-sektor dalam struktur produksi dan distribusi outputnya. Hasilnya sektor industri logam dasar dan barang dari logam mengalami perubahan sebesar 87,25 persen pada struktur inputnya yaitu dalam hal apa yang dibeli sektor ini sebagai inputnya (variasi kolom) dan perubahan sebesar 61,67 persen pada distribusi outputnya yaitu dalam hal apa yang dijualnya sebagai input bagi sektor lain.

Dua sektor yang mengalami perubahan paling besar yaitu sektor industri logam dasar dan barang dari logam dan sektor industri barang lainnya. Kedua sektor ini memiliki karakteristik sebagai sektor yang banyak menggunakan sumber daya alam berupa kebutuhan energi sebagai inputnya, mengingat sektor industri barang lainnya juga mencakup industri pengolahan minyak dan gas bumi. Sehingga bisa disimpulkan bahwa perubahan struktur yang terjadi dengan membesarnya kontribusi sektor industri atas sektor pertanian disebabkan oleh berkembangnya industri yang mengeksploitasi sumber daya alam. Karakteristik lainnya adalah industri ini merupakan industri yang padat modal dan bila sumber daya alam sudah habis maka akan kekurangan bahan baku, sehingga keberadaannya tidak berkesinambungan.

Berdasarkan analisis keterkaitan (linkage) disimpulkan ada 4 sektor yang memiliki backward linkage dan forward linkage lebih besar dari satu baik pada tahun 1988 maupun 2003 yaitu sektor industri kertas dan barang dari kertas, sektor industri kimia, barang kimia, karet dan plastik, sektor industri logam dasar dan barang dari logam, serta sektor industri barang lainnya. Sehingga bisa dikatakan bahwa keempat sektor tersebut merupakan pemicu dari perekonomian Jawa Barat.

Mengingat karakteristik dari sektor industri yang menjadi pemicu perubahan struktur ekonomi di atas, perlu diwaspadai bahwa perubahan struktur ini hanya merupakan sympton atau gejala saja, belum memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan ekonominya.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.