Analisis Pengaruh Sektor-Sektor Dalam PDRB Terhadap Kemiskinan (Bagian 2, terakhir)


Oleh : Ujang Jaelani dan Tim Penyusun Indikator Makro Kabupaten Bogor
         
Dari hasil analisis pada bagian 1 (Analisis Keterkaitan Kemiskinan dengan Indikator Makro Lainnya) dijelaskan bahwa  pertumbuhan ekonomi dapat menurunkan kemiskinan. Namun, pertumbuhan ekonomi sektor mana sajakah yang berperan dalam penurunan kemiskinan belum terjawab. Dalam sub bab ini akan dianalisis sektor-sektor dalam PDRB yang dapat menurnkan kemiskinan di Kabupaten Bogor. Untuk menjawab permasalahan ini, akan dibuat model kedua sebagai berikut:

 Keterangan :
PENDUDUKMISKINit   =  jumlah Penduduk Miskin di kabupaten i tahun t.
Hit                          =  pangsa PDRB perkapita sektor j di kabupaten i tahun t.
Dit                           =  PDRB perkapita di sektor j di kabupaten i tahun t.
βj                                 =  parameter yang diestimasi, i =  0, 1, 2, 3, 4...9.
αi                                 =  efek individu kabupaten i
µt                           =  efek waktu tahun t
ui                           =  komponen error.

Berikut adalah hasil analisisnya:

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Sektoral terhadap Kemiskinan
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
C
43.76966
8.114605
5.393936
0.0001
LNSEKTOR1
-3.482684
1.088122
-3.200639
0.0060
LNSEKTOR2
-1.097694
0.307461
-3.570190
0.0028
LNSEKTOR3
-3.834151
0.691504
-5.544657
0.0001
LNSEKTOR4
1.650489
0.506048
3.261524
0.0053
LNSEKTOR5
-0.546108
0.323682
-1.687175
0.1122
LNSEKTOR6
-0.883050
0.393162
-2.246022
0.0402
LNSEKTOR7
0.229349
0.508156
0.451336
0.6582
LNSEKTOR8
1.523320
0.627190
2.428800
0.0282
LNSEKTOR9
3.524320
0.777219
4.534529
0.0004
R-squared
0.991981
Adjusted R-squared
0.984497
F-statistic
132.5391
Prob(F-statistic)
0.000000
Catatan : Keterangan Sektor 1  s.d. Sektor 9 dapat dilihat pada sektor-sektor PDRB

Hasil diatas menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang cenderung mengurangi kemiskinan terjadi pada 4 sektor yaitu : sektor pertanian, pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran. Sedangkan sektor listrik, gas dan air bersih, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan serta sektor jasa-jasa justru cenderung meningkatkan kemiskinan.
Jika dilihat dari nilai elastisitasnya yaitu koefisien regresi data panel, terlihat bahwa sektor industri pengolahan memiliki elastisitas yang paling besar dalam menurunkan kemiskinan. Nilai elastisitas industri pengolahan adalah sebesar -3,83 yang artinya setiap pertumbuhan sekor industri sebesar 1 persen akan dapat menurunkan kemiskinan sebesar 3,83 persen dengan asumsi ceteris paribus. Hal ini membuktikan bahwa industri pengolahan merupakan sektor kunci yang mampu meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi sekaligus mampu menurunkan persentase kemiskinan di Kabupaten Bogor.
Sektor pertanian ternyata juga masih dapat diharapkan untuk mewujudkan penurunan persentase kemiskinan di Kabupaten Bogor. Elastisitas sektor pertanian adalah sebesar -3,48. Hal ini artinya, bahwa setiap pertumbuhan sektor pertanian sebesar 1 persen akan dapat menurunkan kemiskinan sebesar 3,48 persen. Diharapkan dengan revitalisasi pertanian melalui peningkatan teknologi, sektor pertanian dapat memberikan kontribusi yang lebih baik dalam pengentasan kemiskinan.
Sektor pertambangan dan penggalian memiliki elastisitas sebesar -1,09 persen yang artinya setiap pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian sebesar 1 persen akan dapat menurunkan kemiskinan sebesar 1,09 persen. Meskipun pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian mampu menurunkan kemiskinan, namun sektor pertambangan dan penggalian merupakan sumber daya alam yang tak terbarukan. Oleh karena itu perkembangan dan pertumbuhannya perlu dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak lingkungan alam.
Elastisitas dari sektor perdagangan, hotel dan restoran adalah sebesar -0,88 artinya setiap pertumbuhan sektor ini sebesar 1 persen akan dapat menurunkan kemiskinan sebesar 0,88 persen. Sektor perdagangan, hotel dan restoran di Kabupaten Bogor merupakan salah satu sektor unggulan dengan distribusi persentase yang cukup besar. Oleh karena itu pengembangan sektor ini perlu dilakukan mengingat pertumbuhannya tidak hanya dapat meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi namun juga menurunkan persentase kemiskinan.

Kesimpulan
Sektor-sektor yang dapat menurunkan kemiskinan adalah sektor industri pengolahan, pertanian, pertambangan dan penggalian serta sektor perdagangan, hotel dan restoran.

Implikasi Kebijakan
Meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan laju pertumbuhan sektor kunci di Kabupaten Bogor yaitu industri pengolahan, pertanian, pertambangan dan penggalian serta perdagangan, hotel dan restoran.


Semoga Bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.