Game Theory


Oleh : Monika

Dalam suatu acara beres-beres rumah, saya sempat tertegun ketika menemukan sebuah CD film lama yang berjudul A Beautiful Mind. Film ini dibintangi oleh Russel Crowe dan meraih Oscar tahun 2001. Yang membuat saya tertegun adalah ingatan saya kebelakang mengenai bagaimana film ini menceritakan tentang seorang pemenang nobel di bidang ekonomi yang bernama John Nash dengan game theory –nya. Namun pencapaian Nash bukanlah dalam merancang game theory tersebut tetapi dalam memperbarui dan menemukan aplikasi untuk teori tersebut. Pelopor awal teori tersebut adalah ahli matematika Princeton John von Newmann. Teori yang dirancang Nash disebut Keseimbangan Nash (Nash Equilibrium), menggambarkan situasi ketika dua pemain dalam sebuah permainan tahu apa strategi lawan mereka tetapi tidak merasa pasti mengai apakah lawan mereka akan mengubah pikirannya atau tidak, mereka masing-masing memilih untuk tetap bertahan pada strategi yang sama.

Game theory atau Teori Permainan juga merupakan salah satu mata kuliah pilihan pada jurusan Statistika. Yang menarik adalah Game Theory diaplikasikan pada banyak bidang, baik sosial maupun ekonomi. Walaupun menggunakan notasi dan dasar matematika yang terkesan sulit, sebenarnya game theory merupakan suatu ilmu yang bisa dibawa fun untuk dipelajari.

Game theory merupakan ilmu tentang pengambilan keputusan. Model klasik dari game theory, misalnya dalam sebuah penjara, dimana dua orang yang berkomplot untuk melakukan kejahatan diwawancarai secara terpisah satu sama lain Mereka memiliki dua pilihan: mengakui kejahatan tersebut atau tetap diam. Jika salah satu mengakui dan mitranya tetap diam, yang mengaku akan diberikan kebebasan, sementara rekannya akan masuk penjara selama sepuluh tahun. Dan jika keduanya mengaku, mereka akan dipenjara selama lima tahun.

Ilmu matematika menunjukkan bahwa pilihan paling masuk akal bagi keduanya adalah tetap diam. Namun, salah satu aturan dari game theory adalah keserakahan individu (dalam ekonomi mikro, ini merupakan asumsi dasar), yang berarti mereka akan mengkhianati satu sama lain, karena insentif untuk menghindari hukuman penjara yang lama, ditambah kemungkinan untuk bebas, yang lebih menarik daripada mempertaruhkan diri tetap diam dan dikhianati oleh rekannya. Intinya adalah dalam situasi tertentu keputusan yang terbaik bukanlah yang paling jelas.

Contoh lain dari game theory adalah misalkan dalam assignment (tugas) yang diberikan oleh seorang atasan kepada beberapa bawahannya. Tugas tersebut sama misalnya membuat suatu analisis perekonomian. Tetapi tidak ada seorang pun yang memberikan tugasnya kepada sang atasan hingga ada yang memulai memberikan tugasnya. Jika ada satu yang memberikan tugas, maka yang lain juga akan segera memberikan tugasnya. Namun, saat tidak ada yang mencoba menyerahkan hasil pekerjaannya, semuanya berada dalam keadaan stagnan (dimana semua pemain saling mengunci satu sama lain/interdependensi yang ketat). Pernah dalam situasi seperti ini?  Inilah yang disebut dengan Nash Equilibrium atau Keseimbangan Nash.

Namun game theory merupakan studi yang lebih luas daripada contoh yang diceritakan di atas. Teori ini mengkaji bagaimana manusia berperilaku dalam skenario “seperti permainan” apa pun. Tindakan dari satu partisipan akan mempengaruhi hasil bukan hanya untuk dirinya sendiri tapi juga orang lain. Dalam era otonomi daerah seperti sekarang ini, teori ini pun mulai dipraktekkan. Setiap daerah akan saling 'mengintip' daerah lain dalam menjalankan strategi pembangunannya.

Game theory tetap menjadi salah satu bidang ekonomi yang berkembang paling cepat.  Menurut salah satu pakarnya yang terkemuka, Avinash Dixit dari Princeton University, “Teori tersebut masih jauh dari selesai, dan, dalam banyak hal, perancangan strategi yang berhasil tetap merupakan sebuah seni.”. Bagaimana? Tertarik untuk mempelajarinya? Ini linknya :



1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.